BUDIDAYA PERAIRAN 2010

Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo

DISKUSI

"SHARE/Save" di bawah ini...
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook
Reddit

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wilayah Kota Kendari sekaligus sebagai Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis, letak Kota Kendari di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia, di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Kecamatan Konda dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan Sampara. Wilayah Kota Kendari terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah daratannya sebagian besar terdapat di daratan Pulau Sulawesi mengelilingi Teluk Kendari dan terdapat satu pulau yaitu Pulau Bungkutoko.
Luas wilayahnya mencapai 295,89 km2 atau 0,70 persen dari luas daratan Sulawesi Tenggara. Kota Kendari diresmikan sebagai kota dengan UU RI No. 6 Tahun 1995 tanggal 27 September 1995. Secara administratif, Kota ini terdiri dari 6 kecamatan dengan populasi 226.056 jiwa pada tahun 2005. Jenis tanaman bahan makanan yang diusahakan di Kendari terdiri dari padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau. Jenis tanaman buah-buahan terdiri dari mangga, rambutan, duku, jeruk, jambu air, durian, pepaya, pisang, nenas, salak, nangka, serikaya, sawo, kedondong, belimbing, sukun, jambu biji, petai, dan melinjo. Jenis tanaman perkebunan rakyat terdiri dari kelapa, kopi, kapuk, lada, cengkeh, jambu mete, kemiri, cokelat, enau, kelapa hybrida, asam jawa, pinang, jahe. Dari tanaman perkebunan rakyat yang diusahakan itu yang sedang dikembangkan karena produksinya sangat potensi untuk ekspor baru; kelapa, kopi, kapuk, lada, cengkeh, jambu mete, kemiri, cokelat, kelapa, asam jawa dan pinang.
Di sektor pariwisata, potensi yang dimiliki kota ini antara lain Teluk Kendari yang terletak di pusat kota lama Kendari dan memiliki panorama pantai yang indah dan unik. Teluk ini membentang melingkar dengan bibir pantai yang menghijau oleh pepohonan, sunset di sore yang cerah dan jajanan khas Kota Kendari disepanjang tepi jalan yang berbatasan dengan teluk serta pemandangan aneka warna kapal nelayan. Ada juga Pantai Nambo, sebuah pantai indah yang jaraknya 12 km dari Kota Kendari, dan masih banyak lagi potensi wisata bahari dan budaya yang dimiliki.
Pantai Nambo adalah sebuah pantai indah yang jaraknya ± 12 km dari Kota Kendari atau sekitar 15 menit kearah selatan Kota Kendari dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dan dapat pula menggunakan perahu tradisional ketinting (kole-kole) sekitar 15 menit dari pelabuhan Kota Kendari menyusuri teluk Kendari. Pantai ini diminati banyak pengunjung karena letaknya yang relatif dekat. Pantai Nambo memiliki pasir putih yang landai suasana yang tenang, udara yang sejuk dan panorama yang menakjubkan sehingga tempat ini selalu merupakan pilihan masyarakat Kota Kendari untuk melepas kejenuhan dan rutinitas sehari-hari pada akhir pekan, ditempat ini telah disediakan tempat parkir, gazebo, tempat bilas mandi dan pedagang tradisional yang menawarkan berbagai jenis dagangannya.
Pantai Nambo merupakan salah satu obyek wisata andalan Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), wilayah Pantai Nambo yang mudah dijangkau, baik masyarakat setempat maupun masyarakat Kota Kendari menjadikan Pantai Nambo selalu dipenuhi wisatawan, terutama pada Hari Sabtu dan Minggu dan Hari-hari libur lainnya. Lokasi Pantai Nambo sering dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi keluarga karena lokasinya mudah dijangkau, sekitar tujuh kilomter dari pusat Kota Kendari, udaranya sejuk serta lokasinya selalu terjaga kebersihannya. Pantai Nambo dilengkapi dengan 31 unit gazebo, dua unit ruang bilas, satu villa, rumah anti gempa dan tempat parkir kendaraan yang luas.
Pemerintah Kota Kendari terus mengupayakan melakukan pembenahan terhadap obyek wisata tersebut, di lokasi wisata Pantai Nambo saat ini tengah dilakukan penyediaan sarana dan prasarana seperti tempat peristirahatan untuk pengunjung atau wisatawan yang datang, hal ini agar pengunjung dapat menikmati keindahan Pantai Nambo dengan tenang dan nyaman selain itu lokasi wisata terus dipelihara agar tetap bersih dari kotoran serta keamanan tempat parkir dijaga dan menjadi perhatian utama pengelola demi kenyamanan para pengunjung.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pengkajian secara mendalam mengenai pengelolaan tempat parkir di Pantai Nambo
C. MANFAAT
Adapun Manfaat yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
- Untuk Mengetahui Prosedur pengelolaan tempat parkir di Pantai Nambo
- Untuk Mengetahui sejauh mana sistem keamanan yang dilakukan pada pengelolaan tempat parkir di Pantai Nambo
- Untuk Mengetahui Pendapatan yang diperoleh pengelola serta sumbangsinya terhadap pengembangan Pantai Nambo sebagai Obyek wisata







PEMBAHASAN
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia. Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengandalkan Pantai Nambo sebagai obyek wisata andalan di daerah tersebut sebab sangat mudah dijangkau, baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah. Kepala Dinas Pariwisata Kota Kendari Ashar di Kendari, Senin(20/10), mengatakan bahwa Pemerintah Kota Kendari terus mengupayakan melakukan pembenahan terhadap obyek wisata tersebut . Ia mengatakan bahwa di lokasi wisata Pantai Nambo saat ini tengah dilakukan perbaikan sarana peristirahatan pengunjung dan penambahan tong sampah, agar wisatawan yang datang dapat menikmati keindahan Pantai Nambo dan lokasi wisata tetap bersih dari kotoran.
Menurutnya, Pantai Nambo selalu dipenuhi dengan wisatawan, baik lokal maupun luar daerah terutama pada hari libur yaitu Sabtu dan Minggu. Ia juga menuturkan, lokasi Pantai Nambo ini sangat mudah dijangkau sekitar tujuh kilomter dari pusat Kota Kendari, dan udaranya yang sejuk serta lokasinya selalu terjaga kebersihannya.
Pantai Nambo adalah sebuah pantai indah yang jaraknya ± 12 km dari Kota Kendari atau sekitar 15 menit kearah selatan Kota Kendari dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dan dapat pula menggunakan perahu tradisional ketinting (kole-kole) sekitar 15 menit dari pelabuhan Kota Kendari menyusuri teluk Kendari.
Pantai ini diminati banyak pengunjung karena letaknya yang relatif dekat. Pantai Nambo memiliki pasir putih yang landai suasana yang tenang, udara yang sejuk dan panorama yang menakjubkan sehingga tempat ini selalu merupakan pilihan masyarakat Kota Kendari untuk melepas kejenuhan dan rutinitas sehari-hari pada akhir pekan, ditempat ini telah disediakan tempat parkir, gazebo, tempat bilas mandi dan pedagang tradisional yang menawarkan berbagai jenis dagangannya.
Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa pantai nambo terlihat menarik serta menjadi andalan pemerintah kota kendari dan masyarakat sebagai obyek pariwisata dikarenakan sistem keamanan yang menjadi prioritas utama para pengelola pantai serta seluruh fasilitasnya dikelola dengan baik, salah satunya ialah tempat parkiran yang perlu dijamin keamanannya, sebab umumnya para pengunjung baik lokal maupun luar daerah menggunakan kendaraan berupa motor, mobil dan sebagainya. Oleh karena itu, sistem keamanan serta pengelolaan tempat parkir mesti menjadi priorotas utama pengelola pantai nambo demi kenyamanan para pengunjung.
Menurut Hasil wawancara yang kami lakukan kepada Bapak Marlan, S.Pd selaku kordinator bagian pengelolaan parkiran di Pantai Nambo yang telah bekerja selama 7 tahun ialah sebagai berikut :
1. Pendapatan Yang diperoleh

Pendapatan yang biasa diperoleh setiap harinya tidak menentu terkadang ia dan para tenaga kerja yang lain mendapatkan pendapatan yang sedikit, rata-rata pendapatannya Rp 60.000, akan tetapi pendapatannya meningkat dihari-hari tertentu seperti perayaan hari besar, liburan, atau perayaan tahun baru. Namun demikian Marlan adalah salah satu pegawai di Dinas Pariwisata yang mengurusi bagian pengelola parkiran, oleh karena itu ia memperoleh gaji menetap yakni sebesar Rp 1.800.000 per bulan. Jadi, pendapatan pada pengelolaan parkiran sebagian diberikan kepada Tenaga kerja yang dipekerjakan dan sebagian lagi di berikan kepada pemerintah untuk pembangunan pariwisata, dengan kata lain terjadi kerja sama antara pengelola pantai dan pemerintah setempat.

Pemberlakuan harga parkir setiap pengunjung dikenakan sebesar Rp. 5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat, sedangkan untuk biaya masuk, pengunjung biasanya dikenakan biaya Rp 2.500 per orang. Dari hasil ini pengelola menyetorkan Rp 500/kendaraan kepada pemerintah untuk pembangunan dan pengembangan pantai.

2. Prosedur Pengelolaan
Pengelolaan ini dilakukan dalam rangka memudahkan para pengunjung mengamankan kendaraan yang digunakannya saat berwisata ke pantai nambo, seperti halnya pengelolaan parkir diberbagai tempat, pengelolaan parkir di Pantai Nambo mengoptimalkan keamanan serta kepercayaan pengunjung, oleh karena itu berbagai pengaturan tempat parkir di kelola sebaik mungkin mulai dari posisi kendaraan sampai mencegah adanya gangguan luar.
Pemarkiran kendaraan roda dua dilakukan terpisah dari pemarkiran roda empat, ini memudahkan pengelola untuk mengawasi keamanan kendaraan. Di bagian luar pantai, diparkir roda dua kemudian dibagian dalam pantai kendaraan roda empat diparkir dengan rapi dan teratur untuk memudahkan keluar-masuknya kendaraan.


3. Sistem Keamanan
Dalam pengelolaan parkiran ini, keamanan senantiasa menjadi perhatian khusus bagi pengelola, demi menjaga kepercayaan wisatawan agar tidak menjadi was-was saat menitipkan barang di kawasan parkiran. Umumnya wisatawan yang datang dengan membawa kendaraan (motor), memarkir kendaraannya di depan pintu masuk, hal ini atas anjuran pengelola parkiran, dan untuk mobil diperbolehkan untuk memarkir di dalam kawasan pantai. Untuk pengawasan motor, pengelola menjamin secara penuh agar tidak ada gangguan dari pihak luar yang menyebabkan hilangnya aksesoris kendaraan maupun helm pengunjung. Selama ini, menurut Pak Marlan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Nambo tidak pernah mengalami kehilangan gangguan pada kendaraan yang diparkir di kawasan parkir Pantai Nambo.
4. Tenaga Kerja
Pantai Nambo merupakan pantai yang berada di dalam pengawasan Dinas Pariwisata, olehnya itu pengelolaannya ditunjuk langsung dari dinas pariwisata, dalam hal ini Pak Marlan menjadi orang yang dipercayakan untuk melakukan pengelolaan kawasan parkiran. Pak Marlan, S.Pd. adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Dinas Pariwisata. Dalam menjalankan tugasnya, bapak yang telah 7 (tujuh) tahun mengelola parkiran Pantai Nambo juga memperkerjakan orang-orang yang dia percaya untuk membantu kinerjanya, dan selanjutnya Pak Marlan-lah yang kemudian mengatur pembagian gajinya. Pekerja parkiran yang menjadi bawahan Pak Marlan, merupakan pekerja yang pekerjaannya tidak menentu, tergantung Pak Marlan, ingin memperkerjakan atau tidak memperkerjakan.
5. Kendala dalam melakukan pekerjaan
Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan dengan Pak Marlan sebagai sumber informannya, selama 7 (tujuh) tahun masa kerjanya, kendala yang dihadapinya biasanya berasal dari wisatawan yang datang. Kendala tersebut misalnya sifat wisatawan yang sering memprotes ongkos yang diberikan oleh pengelola kepada wisatawan. Sifat protes acap kali diterima, namun pengelola tetap menghadapinya dengan lapang dada demi kenyamanan wisatawan.
6. Harapan untuk pemerintah
Setelah hasil wawancara ini, harapan pengelola parkiran pengembangan kawasan parkiran yaitu agar fasilitas parkiran lebih diperhatikan khususnya pembuatan lahan parkir yang lebih kondusif berupa pembuatan peneduh dan pemafingan lahan parkiran. Sedangkan Harapan penulis sendiri bagi pemerintah adalah peningkatan perhatian pemerintah terhadap pengembangan kawasan pariwisata.


PENUTUP

A. Kesimpulan
Pantai Nambo merupakan obyek pariwisata andalan bagi pemerintah kota Kendari, dikarenakan keindahan, kebersihan serta kenyamanannya begitu terjaga, selain itu jarak yang mudah dijangkau oleh pengunjung merupakan faktor utama yang membuat pariwisata pantai Nambo menjadi obyek wisata pilihan masyarakat sekitar. Oleh karena itu Peningkatan pengelolaan pantai nambo harus terus dilakukan, khususnya fasilitas seperti kawasan parkiran Pantai Nambo, patut menjadi proiritas utama bagi Pemerintah Kota Kendari demi menjamin kenyamanan wisatawan saat berwisata. Sebab pada umumnya pengunjung yang berwisata ke Pantai Nambo membawa kendaraan baik pengunjung lokal maupun pengunjung dari luar daerah.

B. Saran
Saran yang dapat kami ajukan dalam penulisan selanjutnya ialah sebaiknya sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu melakukan persiapan seperti pembuatan pertanyaan, sasaran wawancara serta mempergunakan bahasa wawancara yang mudah di pahami oleh obyek yang akan diwawancarai.












DOKUMENTASI WAWANCARA

























MAKALAH SOSIOLOGI PESISIR
“SISTEM PENGELOLAAN KAWASAN PARKIR OBYEK WISATA PANTAI NAMBO”








DISUSUN OLEH :
ARDANA KURNIAJI RIZAL SARIMUDIN
ERICK ARJUNA TODY FUADI
SARWAN HAMDU DIAN LEGIT
WAWAN TASYRIK S ST. HARDIYANTI
YUSDAR NURMITA SARI
ANDI YUSRIADI MAZRATUN ASNA
M. AWANG INDRAWAN SITI FATIMAH MZ
WAHYU ASMAYANTI

PROGRAM STUDI : BUDIDAYA PERAIRAN (GANJIL)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
2010

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us at : bdpunhalu2010@yahoo.com (085241612747)

KIRIM SARAN DAN KRITIK ANDA KEPADA KAMI!

PENGELOLA BLOG (ARDANA)

JADILAH BAGIAN DARI KAMI TUK MENGEMBANGKAN PERIKANAN

BDP 2010

BDP 2010
KLIK LOGO UNTUK DOWNLOAD

AKUARIUM BDP

AKUARIUM BDP
LESTARIKAN PERIKANAN
Glitter Words DALAM & LUAR NEGERI

ARDANA KURNIAJI

PENGELOLA BLOG