BUDIDAYA PERAIRAN 2010

Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo

DISKUSI

"SHARE/Save" di bawah ini...
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook
Reddit

BUDIDAYA LAMUN
Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang sudah menyesuaikan diri untuk hidup terbenam di dalam air laut. Lamun hidup di perairan dangkal yang agak berpasir dan sering pula dijumpai hidup pada terumbu karang. Kadang-kadang lamun membentuk komunitas yang lebat sehingga merupakan padang lamun yang cukup luas (seagrass bed). Dasar habitat padang lamun adalah perairan yang dangkal, cerah serta memiliki substrat yang lunak, serta diperlukan adanya sirkulasi air yang membawa bahan nutrien dan sisa-sisa metabolisme.
Komunitas padang lamun di perairan pesisir mempunyai manfaat baik secra ekonomis maupun ekolois. Secara ekonomis lamun banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak, pupuk, bahan kerajinan, obat dan di beberapa tempat dikonsumsi sebagai bahan pangan. Secara ekologis lamun merupakan tempat pemijahan (spawning ground), tempat asuhan (nursery ground) dan sebagai tempat ruaya berbagai jenis ikan dan organisme laut lainnya. Salah satu kawasan pesisir yang mempunyai komunitas padang lamun adalah pantai Sanur, Bali.
Sanur merupakan laguna dari sistem terumbu tepi selatan pulau Bali yang terbentang lebih dari 8 km. Pada beberapa tempat lebar laguna bisa mencapai 700m. Substrat dasar laguna terbentuk ari akumulasi cangkang foraminifera serta materi biogenik lainnya. Dasar laguna ditumbuhi oleh delapan jenis lamun yang membentuk hamparan lamun yang luas.
Bagi masyarakat setempat, pantai Sanur memiliki peranan yang sangat penting, selain tempat pariwisata, nelayan setepat juga memanfaatkan pantai sanur sebagai tempat mencari ikan, udang dan kerang-kerangan yang dipanen langsung dari padang lamun tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 Morfologi Umum Tumbuhan Lamun
Lamunmerupakan tumbuhan berbunga. Sebagai tumbuhan yang memiliki pembuluh, lamun secara struktural dan fungsional memiliki kesamaan dengan tumbuhan daratan.
Lamun memiliki akar rhizoma yang kuat. Akar ini berfungsi sebagai jangkar dan penyerap nutrien dari substrat. Semua lamun memproduksirambut akar, kelimpahan rambut akar ini bervariasi pada setiap spesies.
Lamun memiliki daun-daun tipis memanjang seperti pita yang mempunyai saluran-saluran air. Bentuk daun seperti ini memaksimalkan difusi gas dan nutrien antar daun dan air jug amemaksimalkan proses fotosintesis di permukaan daun.
Sebagian besar lamun berumah dua, artinya dalam satu tmbuhan hanya ada bunga jantan saja atau betina saja. Sistem pembiakan lamun melalui penyerbukan di dalam air., selain itu lamun mampu berkembang biak secara vegetatif melalui akar rhizoma dan pertumbuhan batang tegak baru.

 Klasifikasi dan Sebaran Lamun
Di
Indonesia sampai saat ini tercatat ada 12 spesies lamun. Kedua belas jenis lamun ini tergolong pada tujuh genus. Ketujuh genus ini terdiri dari tiga genus dari famili Hidrocharitaceaeyaitu Enhalus, Thalassia dan Halophila dan empat genus dari famili Potamogetonaceae yaitu Syringodium, Cymodocea, Halodule dan Thalassodendron.

Klasifikasi tumbuhan lamun yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
Divisi : Anthophita
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Helobiae
Famili : Potamogetonaceae
Genus : Halodule
Spesies : Halodule pinifolia
Spesies : Halodule uninervis
Genus : Cymodocea
Spesies : Cymodocea rotundata
Spesies : Cymodocea serulata
Genus : Syringodium
Spesies : Syringodium isoetifolium
Genus : Thalassodendron
Spesies : Thalassodendron ciliatum

Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Enhalus
Spesies : Enhalus acoroides
Genus : Thalassia
Spesies : Thalassia hemprichii
Genus : Halophila
Spesies : Halophila spinulosa
Spesies : Halophila decipiens
Spesies : Halophila minor
Spesies : Halophila ovalis

Lamun tumbuh di perairan dangkal di daerah intertidal, namun mereka tampak sangat melimpah di daerah sublitoral. Jumlah spesiesnya lebih banyak terdapat di daerah tropik daripada di daerah ugahari.
Dari 12 genus lamun di dunia, 7 genus merupakan lamun tropis yaitu : Enhalus, Thalassia, Halophila, Halodule, Cymodocea, Syringodium, Thalassodendron dan 5 genus lamun subtropis yaitu : Zostera, Phillospadix, Heterozostera, Posidonia, Amphibolis. Dari 7 genus lamun tersebut, terdapat beberapa yang mampu hidup sapai pada daerah subtropis bahkan di daerah ugahari, yaitu Halophila ovalis dan Syringodium isoetifolium, dan beberapa mampu hidup terbatas hanya pada daerah subtropisyaitu Cymodocea nodosa, Cymodocea angustata dan Thalassodendron pachirhizum.

 Komunitas Padang Lamun
Komunitas biotik adalah kumpulan populasi yang hidup dalam daerah atau habitat fisik tertentu, hal tersebut merupakan satuan yang terorganisir sedemikian sehingga komunitas biotik tersebut mempunyai sifat-sifat tambahan terhadap komponen-komponen individu dan fungsi-fungsi sebagai suatu unit melalui transfer metabolik yang bergandengan.
Ada lima karakteristik yang memebentuk komunitas yang dapat dipelajari dan diukur yaitu : 1) Keanekaragaman jenis, 2) Bentuk dan struktur pertumbuhan, 3) dominansi, 4) kelimpahan jenis dan 5) struktur tropik. Kelima faktorntersebut juga disebut karakteristik komunitas.
Keanekaragaman adalah suatu keragaman atau perbedaan diantara anggota-anggota suatu kelompok. Suatu populasi mungkin beragam dari struktur umur, fase perkembangan atau dari segi genetik individu-individu penyusunnya. Dalam ekologi, keanekaragaman biasanya mengarah pada keanekaragaman jenis. Suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman tinggi jika terdapat jenis yang melimpah secara merata. Jika komunitas disusun dari sejumlah kecil jenis yang melimpah maka keanekaragaman jenis dalam komunitas tersebut rendah.
Kemerataan disebut juga sebagai keseimbangan dari komposisi individu tiap jenis. Jika kemerataan mendekati minimum maka dalam komunitas tersebut terjadi dominansi jenis. Sebaliknya jika kemerataan mendekati maksimum maka komunitas tersebut memiliki kondisi yang relatif stabil.
Diantara organisme-organisme pembentuk komunitas, hanya beberapa jenis yang memperlihatkan pengendalian nyata dalam memfungsikan keseluruhan komunitas. Kepentingan organisme dalam komunitas tidak ditentukan oleh posisi taksonominya, tetapi oleh jumlah, ukuran, produksi dan hubungan lainnya. Tingkat kepentingan jenis biasanya dinyatakan dengan indeks dominansi. Jenis dominan mengendalikan struktur dan komposisi jenis dari suatu komunitas dengan mempengaruhi faktor-faktor kimia dan fisika seperti temperatur, ketersediaan cahaya dan nutrien. Hilangnya jenis dominan akan menimbulkan perubahan-perubahan penting, tidak hany apada komunitas biotik tapi berpengaruh juga pada lingkungan fisik.

 Peran Ekologis Lamun
Lamunmerupakan tumbuhan autotrof yang dapat melakukan fotosintesis. Lamun dapat memfiksasi sejumlah karbon organik dan sebagian besar memasuki rantai pakan baik melalui pemangsaan langsung oleh herbivora maupun melalui proses dekomposisi. Materi lamun yang putus dan tanaman yang tumbang dihanyutkan arus ke lingkungan sekekliling, Den Hartog, (1976) in Hutomo, (1985) memperkirakan bahwa serasah yang diproduksi oleh lamun mungkin membantu meningkatkan kelimpahan fito dan zooplankton di permukaan terumbu karang. Oleh karenanya lamun berperan sebagai produsen primer.
Peran yang lain yaitu sebagai habitat biota, dengan memberikan perlindungan, tempat menetap serta tempat ruaya baik juvenil maupun biota dewasa. Daun lamun mendukung sejumlah besar organisme epifitik dengan suatu substrat yang cocok untuk penempelan. Selain hewan menempel terdapat pula hewan bergerak yang hidup di perairan bawah tajuk daun berupa ikan, udang, cumi-cumi dan hewan yang dapat hidup di dalam sedimen.
Daun-daun lamun lamun memperlambat arus air dan gelombang, memperbesar terjadinya sedimentasi dan menghambat tersuspensinya kembali bahan organik dan anorganik. Rhizoma dan akar lamun menangkap dan menggabungkan sedimen sehingga meningkatkan stabilitas permukaan di bawahnya dan pada saat yang sama menjadikan air lebih jernih.
 Hasil Pengamatan
Pengamatan dilakukan di pantai sanur, tepatnya di kawasan renang Hotel Bali Hyaat. Data yang dibahas adalah data pengamatan lamun pada tahun 2003 dan data pengamatan tahun 2007. Dari kedua data tersebut akan diperoleh perbandingan keaadaan komunitas padang lamun di pantai Sanur dari kedua waktu tersebut. Berikut disajikan hasil pengamatan lamun di pantai Sanur.
Tabel 1. Kepadatan lamun dari tiap jenis lamun di pantai Sanur.
No Jenis Kepadatan (ind/m²) Kepadatan (ind/m²)
Tahun 2003 Tahun 2007
Famili Hidrocharitaceae
1 Enhalus acoroides 109 48
2 Thalasia hemprichii 127 67
3 Halophila ovalis 8 21
Famili Potamogetonaceae
4 Thalassodendron ciliatum 5 16
5 Syringodium isoetifolium 1 31
6 Cymodocea rotundata 10 28
7 Holodule uninervis 4 1
Total 264 212

Indeks ekologi yang digunakan yaitu indeks Keanekaragaman (H’), Keseragaman (E), Dominansi (D). indeks ekologi ini digunakan untuk melihat kestabilan struktur komunitas lamun.
Tabel 2. Indeks Keanekaragaman (H’), Keseragaman (E), Dominansi (D)
Tahun 2003 2007
H' (Keanekaragaman) 1,55 1,60
E (Keseragaman) 0,85 0,57
D (Dominansi) 0,25 0,41

 Kondisi Komunitas Padang Lamun
Secara umum, komunitas pantai Sanur tergolong pada komunitas campuran dengan asosiasi Thalasia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis dan diikuti oleh Cymodocea rotundata. Dari pengamatan dinamika suksesi, asosiasi tersebut dianggap sebagai fase klimaks (terminal stage), hal ini dicirikan dengan jumlah jenis Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii tertinggi diantara jenis lain dan kehadiran Halophila ovalis sebagai perintis dalam jumlah sedikit. Komposisi jenis lamun di pantai Sanur dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 1. Grafik kom[posisi jenis lamun di pantai Sanur

Asosiasi komunitas di pantai Sanur ini bertahan dari tahun 2003 sampai tahun 2007 dan dari hasil pengamatan kepadatan lamun diperoleh hasil yang tidak berbeda jauh, hal ini bisa diartikan gangguan terhadap komunitas padang lamun di pantai Sanur belum menunjukkan pengaruh berarti.

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us at : bdpunhalu2010@yahoo.com (085241612747)

KIRIM SARAN DAN KRITIK ANDA KEPADA KAMI!

PENGELOLA BLOG (ARDANA)

JADILAH BAGIAN DARI KAMI TUK MENGEMBANGKAN PERIKANAN

BDP 2010

BDP 2010
KLIK LOGO UNTUK DOWNLOAD

AKUARIUM BDP

AKUARIUM BDP
LESTARIKAN PERIKANAN
Glitter Words DALAM & LUAR NEGERI

ARDANA KURNIAJI

PENGELOLA BLOG